Apa itu metrologi ?
Ditinjau dari segi bahasa, kata metrologi berasal dari gabungan antara
metro dan logi. Di mana metro berasal dari bahasa Yunani Metron yang
berarti ukuran, dan akhiran logi dari bahasa Perancis –logie atau Latin
–logia, yang menunjukkan subjek dari suatu penelitian ilmiah, atau ilmu
tentang sesuatu. Jadi bisa disimpulkan bahwa metrologi berarti suatu penelitian
ilmiah tentang ukuran, atau ilmu yang membahas tentang ukuran.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III, metrologi adalah ilmu tentang ukuran,
timbangan, dan takaran.
Pentingnya Metrologi
Salah satu faktor penting untuk kemajuan suatu negara adalah pertumbuhan
ekonominya. Perdagangan internasional amat diperlukan dalam memacu pertumbuhan
ekonomi. Namun terdapat penghambat yang besar untuk peningkatan perdagangan
antar negara, salah satunya adalah Technical Barrier to Trade (TBT) atau
hambatan teknis perdagangan. Disamping itu persaingan antar negara yang semakin
meningkat dalam era perdagangan bebas sekarang ini menuntut kualitas yang
tinggi bagi produk-produk yang dipasarkan, artinya kualitas yang dapat diterima
oleh pasar yaitu kualitas produk yang memenuhi regulasi dan standar
internasional. Kualitas suatu produk dinyatakan dalam sertifikat pengujian
produk tersebut. Disini diperlukan data yang valid yang berarti hasil uji di
negara pengekspor komparabel (tidak berbeda) dengan di negara pengimpor. Tanpa
pengujian yang valid tidak ada jaminan bahwa kualitas produk memenuhi
regulasi/standar internasional dan hal ini dapat menghambat ekspor.
Lemahnya infrastruktur metrologi yang diakui internasional merupakan akar
penyebab hambatan teknis seperti diuraikan diatas, yang juga berarti menghambat
perkembangan ekonomi negara. Dalam hal ini negara-negara berkembang merupakan
kelompok yang paling dirugikan oleh adanya TBT, termasuk diantaranya Indonesia.
Dilain pihak, membanjirnya produk manufacturing impor saat ini sudah mengancam
kelangsungan hidup sebagian industri dalam negeri. Hal ini terjadi karena SNI
(Standar Nasional Indonesia) untuk produk terkait belum tersedia, yang artinya
infrastruktur laboratorium pengujian untuk produk tersebut juga belum ada. SNI
diperlukan untuk menangkal/membatasi masuknya produk-produk non standar
berkualitas rendah yang merugikan konsumen, merusak pasaran dan mematikan
industri lokal.
Lembaga Metrologi Nasional, NMI yang kompeten sangat dibutuhkan sebagai
landasan terbentuknya infrastruktur metrologi nasional yang kuat dan kokoh.
Dengan adanya infrastruktur metrologi yang kuat dan kokoh, maka masalah-masalah
nasional yang bermuara dari tidak akuratnya data hasil pengujian dapat diatasi.
Selain itu, segala hambatan perdagangan (TBT) dapat ditanggulangi sehingga akan
meningkatkan perekonomian nasional.
Tujuan Mempelajari Metrologi
Industri
Mengapa
metrologi industri harus dipelajari, khususnya bagi mereka yang bergerak di
bidang industri? Mempelajari sesuatu tentu saja ada tujuan yang ingin dicapai.
Demikian juga dengan belajar metrologi industri. Secara umum dapat dikatakan
bahwa tujuan mempelajari industri idealnya adalah menguasai seluk-beluk
pengukuran sehingga bila diaplikasikan di bidang perindustrian akan diperoleh
hasil/produk yang presisi dengan biaya yang semurah mungkin. Memang untuk
memperoleh hasil yang ideal tidak mungkin seratus persen dicapai. Akan tetapi,
dengan dikuasainya seluk beluk pengukuran maka paling tidak sistem kerja
industri yang efektif dan efisien bisa dipenuhi. Secara rinci dapat juga
dikemukakan disini bahwa tujuan mempelajari metrologi industri adalah:
- Dapat mengelola laboratorium pengukuran baik yang ada di industri maupun di bengkel kerja pada pendidikan ketrampilan teknik
- Dapat menggunakan dan membaca skala alat-alat ukur dengan tepat dan benar
- Dapat menentukan dan memilih alat-alat ukur yang tepat sesuai dengan bentuk dari obyek yang akan diukur
- Dapat mengalibrasi dan memelihara alat-alat ukur sehingga alat-alat ukur tetap terjamin ketepatannya bila digunakan untuk pengukuran
- Memiliki pengetahuan tentang sumber-sumber penyimpangan pengukuran dan dapat menentukan bagaimana caranya mengurangi seminimal mungkin penyimpangan tersebut
- Dapat merendahkan biaya inspeksi semurah mungkin dengan penggunaan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien
- Dengan menguasai pengetahuan tentang kontrol kualitas, maka dapat membantu peningkatan produktivitas hasil kerja, baik hasil kerja di bidang pendidikan ketrampilan teknik maupun di bidang peridustrian
Metrologi di Indonesia
Legalitas
metrologi di Indonesia berpijak pada Undang-undang Republik Indonesia No. 2
Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (UUML) yang mengatur hal-hal mengenai
pembuatan, pengedaran, penjualan, pemakaian, dan pemeriksaan alat-alat ukur,
takar, timbang dan perlengkapannya.
Sesuai
dengan amanat UUML tersebut, maka ditetapkanlah Peraturan Pemerintah (PP) No. 2
Tahun 1989 tentang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (SNSU) yang menjabarkan
perihal penetapan, pengurusan, pemeliharaan dan pemakaian SNSU sebagai acuan
tertinggi pengukuran yang berlaku di Indonesia. Selain itu, ditetapkan pula
Keppres No. 79 tahun 2001 tentang Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran
(KSNSU) sebagai penjabaran UUML yang mengharuskan adanya lembaga yang membina
standar nasional. Keppres ini memandatkan bahwa pengelolaan teknis ilmiah SNSU
diserahkan kepada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Secara tidak
langsung, Keppres ini berisi penunjukkan Lembaga Metrologi Nasional atau
National Metrology Institute (NMI) kepada salah satu unit kerja di LIPI. Dalam
hal ini, Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (Puslit
KIM–LIPI) adalah unit organisasi di bawah LIPI yang bidang kegiatannya paling berkaitan
dengan pengelolaan standar nasional. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
Puslit KIM–LIPI merupakan instansi pemerintah yang menjalankan fungsi sebagai
Lembaga Metrologi Nasional atau NMI di Indonesia.
Secara umum,
tugas dan fungsi sebagai NMI yang dijalankan oleh Bidang Metrologi ada di
lingkup metrologi ilmiah, yang juga menjadi acuan untuk metrologi industri
maupun metrologi legal. Tugas dan fungsi ini meliputi:
- Memelihara standar-standar pengukuran tingkat nasional (standar nasional)
- Mendiseminasikan atau mentransfer nilai ukur dari standar nasional ke standar-standar industri (standar ukur yang dimiliki industri)
- Melakukan penelitian mengenai metode pengukuran dan perancangan sistem pengukuran
- Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang metrologi dalam bentuk pelatihan dan konsultasi
- Memberikan saran kebijakan yang berkaitan dengan metrologi ilmiah dan metrologi industri
- Berkomunikasi dan bekerja sama dengan LMN negara-negara lain dilingkup Asia-Pasifik dan Internasional
Dilihat dari
jenis besarannya, bidang metrologi di Pusli KIM-LIPI dibagi ke dalam beberapa
subbidang berikut:
- Panjang
- Massa dan besaran terkait (termasuk gaya, tekanan,flow, densitas)
- Kelistrikan (termasuk waktu dan frekuensi)
- Suhu (termasuk kelembaban )
- Radiometri Fotometri
- Akustik dan Getaran
Referensi :
http://syarifuddinh1f110038.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar